Ahli K3 Umum: Pengertian, Tugas, Syarat, dan Kisaran Gaji
Dalam dunia kerja, perusahaan diharuskan untuk memiliki setidaknya satu ahli K3 umum atau disingkat AK3U. Pasalnya, kecelakaan dan penyakit kerap terjadi di lingkungan kerja.
Hal ini tentu akan membuat citra perusahaan menjadi jelek di mata publik dan membuat perkembangan bisnis jadi terhambat. Bahkan, dalam kondisi yang lebih serius, bisa saja perusahaan mendapatkan sanksi dari pemerintah karena tidak menerapkan aturan K3 dengan baik.
Oleh karena itu, keberadaan ahli K3 umum di instansi pemerintahan maupun swasta sangatlah penting. Namun, apa sih sebenarnya ahli K3 umum ini?
Apa saja tugas dan persyaratan menjadi ahli K3 umum? Berikut informasi lebih lanjut seputaran ahli K3 umum.
Apa itu ahli K3 umum?
Ahli K3 umum adalah seseorang memiliki keahlian di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang bertugas untuk membantu pemerintah dalam mengawasi jalannya pekerjaan di lingkungan kerja agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Namun, menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, yang dimaksud dengan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknik berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-Undang Keselamatan Kerja.
Profesi ini mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Namun, tahukah Anda bahwa saat ini profesi ahli K3 umum kian ramai diminati?
Hal ini dikarenakan, tak sedikit perusahaan yang membutuhkan seorang ahli K3 umum:
Selain memenuhi aturan undang-undang dan pemerintah, keberadaan ahli K3 umum di suatu instansi juga sangat membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja, terutama dalam perusahaan yang memiliki risiko kerja tinggi atau setidaknya memiliki 100 orang karyawan.
Lingkungan kerja yang sehat dan aman akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas karyawan serta perkembangan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, keberadaan ahli K3 umum di suatu instansi sangat penting.
Dasar hukum ahli K3 umum
Adanya peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini tentu tidak terjadi begitu saja. Sering terjadinya kecelakaan dan penyakit di tempat kerja yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menjadi salah satu hal yang mendasari dibentuknya aturan mengenai K3 umum ini.
Berikut adalah undang-undang di Indonesia yang mengatur tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan K3 untuk melengkapi undang-undang di atas. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Sementara untuk penunjukan ahli K3 umum, pemerintah sudah mengatur tata caranya melalui Permenaker No. 2 Tahun 1992. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa perusahaan dengan risiko pekerjaan yang tinggi atau memiliki pegawai lebih dari 100 orang wajib memiliki minimal seorang ahli K3 umum dan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk memastikan keamanan dan keselamatan selama bekerja.
Lebih lanjut, pada tahun 2018 Menteri Ketenagakerjaan juga sudah mengeluarkan Permenaker RI No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Lingkungan Kerja. Terbitnya Permenaker baru ini untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman, serta mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Wewenang dan tugas utama ahli K3 umum
Ketika mendengar ahli K3 umum, mungkin langsung terlintas dalam pikiran Anda bahwa profesi ini bertugas untuk mengawasi penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di instansi. Hal ini bisa dikatakan benar, tetapi tidak hanya itu saja tugas utama seorang ahli K3 umum.
Berikut adalah tugas utama AK3U di sebuah instansi.
Seorang ahli K3 umum di instansi pemerintahan maupun perusahaan juga memiliki wewenang untuk mendapatkan segala bentuk informasi mengenai syarat-syarat pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Syarat menjadi ahli K3 umum
Setiap pekerjaan memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Tak terkecuali pekerjaan sebagai ahli K3 umum.
Ada tugas dan tanggung jawab besar yang harus diemban oleh ahli K3 umum karena pekerjaan ini berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja semua orang yang terlibat dalam instansi tersebut.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang ahli K3 umum, ada beberapa persyaratan yang harus Anda penuhi. Berikut persyaratannya.
1. Pendidikan terakhir S1 atau minimal D3/Sarjana Muda
Persyaratan pertama yang harus Anda penuhi untuk menjadi ahli K3 umum adalah memiliki pendidikan terakhir S1 atau D3/Sarjana Muda. Terkait jurusan, tidak disebutkan secara spesifik harus berasal dari jurusan tertentu.
Namun, hal ini tergantung dari perusahaan sebagai pihak yang menawarkan pekerjaan. Ada yang mengharuskan lulusan dari jurusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, tapi ada juga perusahaan yang menerima semua jurusan, asalkan sudah memiliki sertifikasi ahli K3 umum.
2. Memiliki pengalaman kerja
Selain memiliki pendidikan terakhir minimal S1 atau D3/Sarjana Muda, Anda juga diharuskan untuk memiliki pengalaman kerja.
Untuk pendidikan terakhir S1, pengalaman kerja yang dibutuhkan minimal 2 tahun. Sementara untuk pendidikan terakhir D3/Sarjana Muda, dibutuhkan pengalaman kerja minimal 4 tahun di posisi sesuai dengan keahlian yang Anda miliki.
Mengapa harus memiliki pengalaman kerja? Sebab, seorang ahli K3 dituntut untuk menguasai kondisi lapangan dan memahami secara keseluruhan mengenai risiko kerja yang tinggi.
Dengan adanya pengalaman kerja, Anda dinilai sudah cukup memahami kondisi lapangan dibandingkan orang lain yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali.
3. Telah dinyatakan lulus pelatihan atau seleksi
Persyaratan lainnya yang harus Anda penuhi jika ingin menjadi ahli K3 umum adalah telah dinyatakan lulus pelatihan atau seleksi agar mendapatkan gelar sebagai ahli K3 dan bisa bekerja di sebuah perusahaan.
Dalam pelatihan ini, Anda akan mendapatkan berbagai materi dan bisa melakukan tanya jawab langsung dengan instruktur.
Selain itu, setiap pelatihan dan seleksi yang dilakukan memiliki tahapan yang berbeda-beda, tergantung lembaga penyelenggara pelatihan ahli K3 umum yang Anda pilih.
Nantinya, Anda akan mendapatkan sertifikat ahli K3 umum sebagai bukti tertulis bahwa Anda sudah selesai mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus, serta memiliki kompetensi di bidang K3 umum.
Akan tetapi, jika tujuan Anda mengikuti sertifikasi ahli K3 umum adalah untuk melamar pekerjaan, Anda harus mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemnaker RI. Sebab. Hanya sertifikat yang dikeluarkan oleh Kemnaker RI yang dapat menyatakan seseorang sebagai ahli dalam K3.
Skill yang harus dimiliki ahli K3 umum
1. Kemampuan komunikasi yang baik
Sebagai ahli K3 umum, Anda akan banyak berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai orang dari berbagai level manajemen. Mulai dari manajer, supervisor, hingga karyawan lainnya.
Selain itu, Anda juga mungkin akan banyak melakukan presentasi terkait penerapan K3 umum di perusahaan. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tulisan, seorang ahli K3 umum harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
2. Paham terhadap regulasi K3 umum
Sesuai dengan namanya, ahli K3 umum adalah tenaga ahli di bidang K3. Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan memahami regulasi K3 yang tercantum dalam undang-undang dan Peraturan Pemerintah (PP) dengan baik.
3. Kemampuan menulis yang baik
Ahli K3 umum juga harus memiliki skill dalam hal menulis. Skill ini berkaitan dengan salah satu tugas utama ahli K3 umum, yaitu membuat laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas K3 dan mengirimkannya ke pihak instansi yang berwenang.
Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki kemampuan yang satu ini jika ingin berkarir sebagai ahli K3 umum.
4. Mampu mengoperasikan Microsoft Office
Skill yang satu ini juga berkaitan dengan tugas utama ahli K3 umum, yakni membuat laporan dan menjelaskan mengenai kebijakan K3 yang biasanya dipresentasikan menggunakan Microsoft PowerPoint.
Maka dari itu, ahli K3 umum harus mampu mengoperasikan software Microsoft Office, baik Word, Excel, maupun PowerPoint dengan baik.
5. Kemampuan observasi, problem solving, dan pengambilan keputusan yang baik
Tiga kemampuan ini juga menjadi skill penting yang harus dimiliki seorang ahli K3 umum. Pasalnya, sebelum membuat atau mengambil keputusan yang tepat, ahli K3 umum tentu harus melakukan observasi terlebih dahulu untuk menemukan penyebab dari suatu masalah.
Setelah ditemukan akar penyebabnya, barulah bisa menentukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kemampuan mengobservasi lingkungan sekitar dengan baik juga akan sangat membantu ahli K3 umum menemukan hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja sehingga sebelum hal tersebut terjadi, bisa dilakukan tindakan pencegahan.
6. Mampu menentukan skala prioritas pekerjaan dengan baik
Tidak menutup kemungkinan kalau nantinya Anda sebagai ahli K3 umum akan menangani berbagai tugas atau proyek dalam waktu bersamaan. Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan dalam menentukan skala prioritas pekerjaan yang baik.
Dengan begitu, semua tugas atau proyek yang harus dikerjakan bisa selesai tepat waktu.
7. Memiliki sertifikasi ahli K3 umum
Gelar ahli K3 umum tentu tidak boleh sembarangan diberikan. Anda harus mengikuti pelatihan dan tes kompetensi terlebih dahulu untuk mendapatkan gelar tersebut.
Memiliki sertifikasi ahli K3 umum akan sangat membantu Anda dalam mendapatkan pekerjaan. Sebab, fresh graduate yang sudah memiliki sertifikat ahli K3 umum akan lebih disukai oleh perusahaan.
Perusahaan jadi tidak perlu mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga untuk memberikan pelatihan K3 umum pada karyawannya.
Selain itu, tidak semua karyawan bisa mengikuti pelatihan karena adanya keterbatasan waktu, deadline pekerjaan, urusan pribadi, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya, Anda sudah mengantongi sertifikat ahli K3 umum sebelum melamar pekerjaan.
Tantangan menjadi ahli K3 umum
1. Sulit mengelola kebutuhan pelatihan
Pelatihan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh perusahaan guna meningkatkan kompetensi yang karyawannya. Pelatihan juga menjadi bagian penting dalam manajemen keselamatan karena dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
Namun, di masa pandemi Covid-19 seperti ini, akan membuat Anda sulit mengadakan pelatihan secara langsung alias offline. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan melakukan pelatihan online.
Namun, di lain sisi, pelatihan online juga memiliki kekurangan, seperti membuat Anda sulit memastikan apakah materi bisa dipahami oleh peserta atau tidak, masalah jaringan internet, pelatihan kurang menarik, dan sebagainya.
Selain itu, tidak semua karyawan juga bisa mengikuti pelatihan karena berbagai alasan, seperti adanya keterbatasan waktu, deadline pekerjaan, urusan pribadi, dan sebagainya.
2. Tingkat tekanan yang tinggi
Peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini bisa saja berubah sewaktu-waktu sehingga ahli K3 umum harus selalu update dengan peraturan tersebut.
Ahli K3 umum juga harus memahami isi dari peraturan terbaru tersebut, kemudian menjelaskannya ke karyawan di perusahaan agar lebih mudah dipahami.
3. Harus selalu update dengan peraturan K3 terbaru
Profesi ahli K3 umum memiliki tingkat tekanan yang cukup tinggi. Selain karena berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan di perusahaan, keterbatasan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh seorang ahli K3 umum.
Ahli K3 umum juga harus memahami isi dari peraturan terbaru tersebut, kemudian menjelaskannya ke karyawan di perusahaan agar lebih mudah dipahami.
4. Harus mampu mengidentifikasi risiko di tempat kerja
Tantangan lainnya yang harus dihadapi oleh ahli K3 umum adalah harus mampu mengidentifikasi risiko di tempat kerja, baik itu risiko kecelakaan, penyakit, atau risiko lainnya. Lingkungan kerja yang selalu berubah-ubah juga menjadi tantangan bagi ahli K3 umum dalam mengidentifikasi risiko.
Itulah beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh seorang ahli K3 umum. Apakah Anda masih tertarik bekerja di bidang ini?
Kisaran gaji ahli K3 umum
Gaji yang ditawarkan menjadi salah satu faktor yang membuat banyak orang tertarik untuk bekerja di bidang K3 ini.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kelly Service Indonesia, yakni salah satu perusahaan rekrutmen terbesar di kawasan Asia Pasifik, berikut kisaran gaji HSE ( Health Safety Environment), gaji Safety Officer, dan gaji K3 di berbagai sektor industri periode 2021.
1. Manufaktur
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
Safety Officer K3 & 5R | S1 | 1 – 3 tahun | Rp5 – 8 juta |
HSE Coordinator | S1 | 5 – 10 tahun | Rp10-20 juta |
HSE Manager | S1 | 10-15 tahun | Rp20-30 juta |
Head of Sustainability | S1 | 10 – 15 tahun | Rp25-35 juta |
QA (Quality Assurance) Engineer | S1 | 3 – 5 tahun | Rp10-14 juta |
QA (Quality Assurance) Supervisor | S1 | min. 4 tahun | Rp12 – 20 juta |
QA (Quality Assurance) Manager | S1 | 20 tahun | Rp16 – 18 juta |
2. Konstruksi
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
Spesialis Lingkungan | S1 | lebih dari 10 tahun | Rp30 – Rp 45 juta |
HSE Manager | D3 | min. 1 tahun | Rp7 – 8 juta |
HSE Supervisor | S1 | min. 5 tahun | Rp9 – 13,5 juta |
HSE Officer | S1 | min. 10 tahun | Rp10 – 24 juta |
Process Safety/Loss Prevention Engineer | S1 | 5 – 8 tahun | Rp20 – 55 juta |
QC Engineer | S1 | 5 – 8 tahun | Rp15 – 23 juta |
QC Senior Engineer | S1 | 11 tahun | Rp20 – 27 juta |
QC Manager | S1 | min. 10 tahun | Rp40 – 70 juta |
QMS Auditor | S1 | min. 5 tahun | Rp10 – 12 juta |
3. Pertambangan
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
Environmental Manager | S1 | 10 – 20 tahun | Rp20 – 28 juta |
HSE Manager | S1 | min. 10 tahun | Rp28 – 40 juta |
Safety Coordinator | S1 | min. 3 tahun | Rp6 – 8 juta |
Technical Service Superintendent | S1 | 10 – 20 tahun | Rp30 – 35 juta |
4. Minyak dan Gas
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
HSE Manager | S1 | 5 – 10 tahun | Rp28 – 40 juta |
HSE Advisor | S1 | 10 – 20 tahun | Rp95 – 125 juta |
Technical Safety Advisor | S1 | 10 – 20 tahun | Rp95 – Rp 125 juta |
Technical Safety Manager | S1 | 5 – 10 tahun | Rp77.5 – Rp 95 juta |
5. Petrokimia
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
QA Manager | S1 | min. 7 tahun | Rp55 – 75 juta |
QA Officer | S1 | min. 3 tahun | Rp10 – 18 juta |
Sustainability Specialist | S1 | min. 8 tahun | Rp20 – 27 juta |
6. Pembangkit Listrik
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
HSE Manager | S2 | min. 10 tahun | Rp30 – 45 juta |
HSE Officer | S1 | 1 – 5 tahun | Rp10 – 12 juta |
7. Otomotif
Posisi | Pendidikan | Pengalaman | Kisaran Gaji |
HSE Supervisor | S1 | min. 4 tahun | Rp6 – 14 juta |
QC Officer | D3/S1 | 4 – 8 tahun | Rp5 – 14 juta |
Perlu diketahui, bahwa penentuan bayaran pekerja, termasuk bidang K3 sudah ditentukan oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2017 Pasal 2 ayat (1), yakni ada lima faktor yang mempengaruhi besaran gaji yang dibayarkan ke pekerja:
Tips sukses berkarir sebagai ahli K3 umum
Berikut adalah beberapa tips agar Anda bisa sukses berkarir sebagai ahli K3 umum di suatu instansi.
1. Mau bekerja keras
Agar bisa sukses berkarir sebagai ahli K3 umum, Anda harus mau bekerja keras karena tidak ada sukses yang instan.
Ahli K3 umum juga harus memahami isi dari peraturan terbaru tersebut, kemudian menjelaskannya ke karyawan di perusahaan agar lebih mudah dipahami.
2. Disiplin
Jika Anda tipe orang yang kurang disiplin, sebaiknya mulai sekarang Anda membiasakan diri untuk bersikap disiplin. Sebab, hampir setiap orang sukses memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, terutama terhadap diri sendiri.
Untuk membiasakan diri bersikap disiplin, Anda bisa memulainya dari hal-hal yang kecil, seperti datang ke kantor tepat waktu atau menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda tepat waktu juga.
Dengan membiasakan diri hidup dengan disiplin, pekerjaan bisa dikelola dengan baik. Hal ini tentu akan meningkatkan produktivitas Anda dalam bekerja.
Produktivitas yang meningkat akan membuat atasan Anda senang dan bisa saja merekomendasikan Anda untuk mendapatkan promosi jabatan.
3. Ikut sertifikasi Ahli K3
Sertifikat ahli K3 umum merupakan salah satu hal penting yang harus Anda miliki jika ingin sukses berkarir di bidang ini. Pasalnya, sertifikat ini menunjukkan bahwa Anda memiliki nilai yang lebih tinggi daripada rekan kerja lain, meskipun jabatan kalian sama.
Dengan begitu, Anda akan mendapatkan perhatian lebih dari atasan dan peluang promosi jabatan pun menjadi lebih besar. Selain itu, mengikuti sertifikasi ahli K3 umum juga dapat meningkatkan skill dan kompetensi Anda.
Selain itu, Anda juga dapat melihat langsung bagaimana penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik dan benar di lingkungan kerja pada saat mengikuti pelatihan. Nantinya, hal ini bisa menjadi bekal untuk Anda terapkan di perusahaan.
Melihat kinerja Anda yang lebih baik daripada rekan kerja yang lain, juga akan memperbesar peluang Anda mendapat promosi jabatan.
4. Mengikuti sertifikasi ahli K3 lainnya
Selain mengikuti sertifikasi ahli K3 umum, tidak ada salahnya Anda mengikuti sertifikasi ahli K3 lainnya yang lebih spesifik, seperti ahli K3 kimia, ahli K3 konstruksi, dan ahli K3 spesialis lainnya yang sesuai dengan minat dan tujuan karir Anda ke depannya.
Selain itu, mengikuti sertifikasi ahli K3 lainnya juga dapat menambah skill dan kompetensi Anda sehingga bisa Anda manfaatkan untuk mendapat promosi jabatan di perusahaan ataupun ketika ingin melamar di perusahaan baru dengan jabatan yang berbeda.
5. Terus belajar
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini membuat orang-orang lebih mudah mengakses berbagai informasi. Hal ini juga tentu memudahkan Anda untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai K3.
Namun, kemudahan dalam mengakses informasi ini akan sia-sia jika tidak diikuti dengan keinginan untuk terus belajar. Oleh karena itu, sayang sekali jika Anda tidak memanfaatkan kemudahan yang sudah diberikan ini.
Selain melalui internet, Anda juga bisa memperluas wawasan mengenai K3 dengan melanjutkan pendidikan S2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Ada beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan prodi ini untuk jenjang pendidikan S2, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair).
6. Membangun relasi
Membangun relasi seluas-luasnya juga sangat penting demi kesuksesan karir Anda sebagai ahli K3 umum. Memiliki banyak teman dari berbagai kalangan akan sangat berguna untuk perjalanan karir Anda.
Bisa saja Anda mendapatkan peluang karir yang lebih baik di perusahaan lain melalui teman-teman Anda. Jadi, bangunlah relasi seluas-luasnya bila ingin membangun karir yang sukses, tak hanya sebagai ahli K3 umum, tapi juga profesi lainnya.
7. Pilih lingkungan pergaulan dan rekan kerja yang membangun
Tidak ada salahnya memiliki teman yang banyak, tapi Anda harus pandai-pandai memilih mana teman dan lingkungan pergaulan yang bisa mendorong Anda ke arah yang positif dan mana yang justru membuat Anda terjebak dalam pergaulan yang negatif atau toxic.
Teman dan lingkungan yang positif tentu akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan Anda dalam berkarir. Teman dan lingkungan yang seperti ini biasanya akan selalu mendukung kesuksesan karir Anda.
Jadi, pandai-pandailah dalam memilih teman dan lingkungan tempat Anda bergaul.
8. Tentukan tujuan yang jelas
Hal terpenting dalam meraih kesuksesan, baik di bidang K3 maupun pekerjaan lainnya adalah tujuan yang jelas. Sebab, tujuan inilah yang akan membuat Anda tekun dan berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap usaha.
Tanpa adanya tujuan yang jelas, Anda akan bingung dalam menentukan langkah-langkah menuju kesuksesan. Selain itu, tanpa tujuan yang jelas juga akan membuat Anda mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan.
Oleh karena itu, sangat penting memiliki tujuan yang jelas dalam berkarir.
Demikian informasi mengenai ahli k3 umum yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk berkarir di bidang ini. Semoga membantu!