Sistem Hidrolik dan Pneumatik: Perbedaan serta Penggunaannya
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang sistem hidrolik dan pneumatik. Sistem ini adalah salah satu sistem penggerak yang paling umum digunakan dalam kendaraan, alat berat dan juga mesin – mesin produksi, keduanya memilki peran penting dalam per industrian modern memungkinkan penggunaan daya mekanik dengan efisien yang tinggi pula. Artikel ini akan membahas pengertian antara sistem hidrolik dan pneumatik, meliputi prinsip kerja, kelebihan, kelemahan, dan aplikasi masing-masing sistem.
Apa yang dimaksud dengan sistem Hidrolik dan Pneumatik?
Sistem hidrolik adalah sistem yang gerakan mekanisnya dihasilkan oleh cairan yang dipompa dan ditampung, biasanya melalui silinder hidrolik yang menggerakkan piston. Sistem hidraulik mampu memindahkan beban yang lebih berat serta memberikan tenaga yang lebih besar daripada sistem mekanis, elektrik, atau pneumatik.
Sistem Pneumatik adalah penerapan tenaga fluida, dalam hal ini penggunaan media gas di bawah tekanan untuk menghasilkan, mentransmisikan dan mengendalikan tenaga; biasanya menggunakan gas terkompresi seperti udara pada tekanan 60 hingga 120 pon per inci persegi (PSI). Hidraulik adalah bentuk lain dari tenaga fluida, yang menggunakan media cair seperti oli tetapi pada tekanan yang jauh lebih tinggi dengan kisaran tipikal 800 hingga 5000 PSI.
Apa saja komponen – komponen yang ada pada pneumatic dan hidrolik?
Berikut ini adalah komponen utama pada sisitem pneumatic:
1. Kompresor
Kompresor udara adalah alat pneumatik yang mengubah udara yang kita hirup menjadi udara bertekanan. Udara bertekanan kemudian digunakan di seluruh sistem pneumatik. Biasanya, kompresor udara digerakkan oleh tangki bensin yang memaksa udara masuk ke dalam sistem untuk menghasilkan udara bertekanan. Ada banyak jenis kompresor udara yang tersedia untuk memenuhi tekanan dan laju aliran udara yang Anda inginkan. Berbagai jenis kompresor udara yang tersedia adalah piston, rotari, sentrifugal, dan aliran aksial.
2. Receiver
Alat ini berfungsi menerima udara dari kompresor dan menyimpannya dalam tangki yang lebih besar yang disebut Receiver. Receiver dapat memperlancar aliran udara dan menjaganya tetap dingin saat memasuki tangki.
3. Valve
Fungsi utama dari katup-katup didalam suatu sistim pneumatik adalah untuk mengubah, membangkitkan atau menghentikan sinyal untuk keperluan keperluan penginderaan, pemrosesan, dan pengendalian.
4. Actuator
Aktuator secara sederhana adalah “penggerak” atau gerakan yang diperlukan dari sistem pneumatik. Perangkat output ini dapat berupa silinder udara atau bahkan lengan robotik yang menggerakkan dan mengangkat material.
Berikut ini adalah komponen utama dari sistem hidrolik:
1. Pompa Hidrolik
Berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan tertentu kepada sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik atau sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling yang digunakan dapat berupa belt, roda gigi, atau juga sistem flexible elastomeric.
2. Valve Kontrol
Berfungsi untuk mengatur besar tekanan yang digunakan, juga berfungsi untuk mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran yang dimaksud adalah berhubungan dengan sistem aktuator. Valve kontrol yang berfungsi untuk mengatur arah aliran biasa disebut dengan solenoid valve, sedangkan yang untuk mengatur besar tekanan biasa disebut pressure regulating valve.
3. Aktuator
4. Reservoir
Sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk mengakumulasi perubahan volume fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik juga didesain adanta suatu sistem untuk memisahkan udara dari fluida hidrolik, karena adanya udara di dalam fluida dapat mengganggu kerja sistem.
5. Akumulator
Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik dengan menggunakan gas. Tujuan penyimpanan energi tekanan tersebut adalah untuk menstabilkan tekanan fluida apabila terjadi penurunan tekanan tiba-tiba yang sesaat, agar tidak mengganggu aktuator yang sedang bekerja.
6. Fluida Hidrolik
Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik biasanya berbahan dasar minyak bumi dengan tambahan zat-zat aditif. Fluida hidrolik selain sebagai fluida kerja, ia juga berfungsi sebagai pelumas pada komponen-komponen sistem hidrolik.
7. Filter
Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa metal) pada fluida hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut bersirkulasi.
8. Pipa Aliran
Berfungsi untuk menyalurkan aliran fluida untuk menekan dan menggerakkan komponen utama
Bagaimana Prinsip kerja dari sistem hidrolik dan pneumatic?
Berikut ini adalah prinsip kerja dari sistem hidrolik:
Prinsip kerja daripada sistem hidrolik adalah dengan menggerakkan fluida yang dipampatkan. Gaya yang diberikan pada satu titik, akan dipindahkan ke titik yang lain menggunakan cairan fluida (biasanya oli). Dimampatkan ialah proses memadatkan suatu benda supaya mampat sehingga tidak terdapat rongga atau uistilah dikompresi. Dengan demikian sehingga terciptalah fluida bertekanan untuk siap diubah menjadi tenaga bertekanan tinggi.
Berikut ini adalah prinsip kerja dari sistem Pneumatik:
Dimulai dari kompresor, kompresor menghisap angin yang ada disekitar dan mengumpulkannya di dalam tank kompresoryang kemudian akan diteruskan atau didistribusikan ke sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Masuk dan keluarnya angina dapat diatur melalui control valve.
Apa Kelebihan dan Kekurangan dari Sistem Hidrolik dan Pneumatik?
Kelebihan dari sistem Pneumatic dan Hidrolik
1. Kelebihan Sistem Hidrolik:
2. Kelebihan Sistem Pneumatic:
Kekurangan sistem Hidrolik dan Pneumatic:
1. Kekurangan sistem Hidrolik
2. Kekurangan sistem Pneumatic:
Bagaimana Pengaplikasian Sistem Hidrolik dan Pneumatik?
Berikut ini adalah pengaplikasian dari pada system hidrolik pada pesawat angkat dan pesawat angkut dan Pesawat Tenaga dan Produksi:
Berikut ini adalah pengaplikasan sistem pneumatic pada pesawat angkat dan pesawat angkut dan Pesawat Tenaga dan Produksi: