Mengenal Lebih Dalam Tentang Concrete Pump
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Concrete Pump. Pembangunan infrastruktur membutuhkan metode konstruksi yang efisien dan cepat. Salah satu inovasi terkini yang memainkan peran penting dalam industri konstruksi adalah concrete pump atau pompa beton. Concrete pump memungkinkan pengecoran beton menjadi lebih efisien dan presisi, menggantikan metode tradisional dengan memindahkan beton dari tempat pencampuran ke lokasi pengecoran dengan menggunakan tekanan. Kira – kira Concrete Pump ini masuk kedalam klasifikasi Pesawat angkat atau Pesawat angkut bukan yaaa Garuda Crew?. Nah di artikel kali ini kita akan mencoba membahas terlebih dahulu tentang definisi dari Concrete Pump, fungsi, jenis – jenis, cara kerja, komponen pada Concrete Pump dan juga pengaplikasian dari Concrete Pump.
Apa yang Dimaksud Dengan Concrete Pump?
Langkah awal sebelum kita lebih mendalami tentang concrete pump ini kita harus terlebih dahulu mengetahui definisi dari concrete pump. Concrete pump adalah alat pompa yang digunakan untuk membantu proses pengecoran dan penyaluran beton yang telah melalui proses pencampuran pada mixer truk. Concrete Pump ini sangat membantu dalam proses pembangunan struktur beton bertulang seperti pada bangunan – bangunan bertingkat dan Penggunaan Concrete Pump mampu mempercepat pekerjaan-pekerjaan pengecoran. Pompa beton merupakan alat yang terbagi menjadi tiga bagian penting:
- Trailer: ini adalah bagian terpenting yang menopang pompa beton seperti pompa boom dan pompa saluran.
- Pompa Boom: Ini terdiri dari trek dan kerangka pendukung. Pada bagian ini, beton dituangkan ke dalam bekisting yang sudah siap tuang. Bekisting ini biasanya ditempatkan pada posisi yang tinggi.
- Line pump adalah pipa air untuk memompa beton. Peralatan ini tidak hanya cocok untuk aliran beton, tetapi juga untuk memompa material lain seperti semen, kapur dan mortar.
Apa Fungsi Utama dari Concrete Pump?
Berikut ini adalah fungsi utama dari Concrete Pump:
- Pertama, untuk menyalurkan beton cor ke lokasi, tidak memerlukan tempat yang luas. Karena pipa bisa melewati lorong kecil.
- Kedua, dengan bantuan teknologi yang canggih, concrete pump dapat menyalurkan cor ke tempat pengecoran dalam volume yang cukup besar.
- Ketiga, mampu mencapai gedung tinggi. Karena concrete pump memiliki lengan yang Panjang dan fleksibel dan fungsi yang bisa disesuaikan.
Apa Saja Jenis – Jenis Dari Concrete Pump?
Bertikut ini adalah jenis – jenis dari Concrete Pump:
1.. Concrete pump mini
Merupakan jenis pompa beton yang ukurannya sama dan mudah digunakan. Pompa beton ini biasanya digunakan untuk proyek yang hanya dapat diakses dengan truk ringan. Dengan panjang pompa 20 meter, penggunaan pompa beton jenis ini cocok untuk standar proyek konstruksi perumahan dengan ketinggian hanya satu atau dua lantai.
2. Concrete pump standar
Jenis ini adalah pompa dengan spesifikasi concrete pump yang mempunyai pressure di kisaran 4 mpa (40 bar) sampai 7 mpa (70 bar) dan memiliki panjang 28 meter ini cocok untuk pembangunan rumah bertingkat, ruko, restoran, gudang dan bangunan lain yang memiliki ketinggian kurang dari 20 meter.
3. Concrete pump long boom
Jenis Concrete pump ini memiliki panjang boom 32 meter serta tingkatan concrete pump pressure di kisaran 8 mpa (80 bar) hingga 40 mpa (400 bar) biasa digunakan untuk jenis proyek pembangunan perkantoran, kolam renang, ruko dan gedung yang memiliki tinggi hingga 7 lantai atau bangunan dengan ketinggian sampai 15 meter
4. Concrete Pump Double Long Boom
Concrete Pump Double Long Boom adalah jenis concrete pump yang memiliki dua lengan panjang untuk menjangkau area pengecoran yang sulit diakses. Berdasarkan sumber, spesifikasi dari Double Super Long Boom adalah sebagai berikut:
- Tipe pompa hidrolik utama: A11VLO140 Rexroth/Kawasi
- Tekanan beton maksimum: tekanan tinggi/rendah: 8/6 MPa
- Sistem distribusi: S-pipe/S-valve
5. Concrete pump Portable
Biasa disebut juga dengan nama pompa kodok. Pompa beton jenis ini merupakan jenis pompa yang paling luas jangkauannya. Biasa digunakan untuk jenis proyek outdoor seperti pembuatan waduk, bendungan, pelabuhan, tower telekomunikasi dan segala jenis proyek yang biasanya harus melewati jalur yang sempit hanya selebar mobil pribadi. Aplikasi pompa ini mampu menggunakan pipa dengan jarak maksimal 100 meter.
Bagaimana Cara Kerja dari Concrete Pump?
Berikut ini adalah cara kerja dari Concrete Pump:
- Persiapan: Persiapkan concrete pump, mixer truck, dan bahan-bahan seperti beton yang sudah diolah.
- Pengisian: Aduk beton dalam mixer truck dan salurkan ke dalam concrete pump hopper atau gerbong utama.
- Pemompaan: Beton dipompa oleh mesin melalui saluran pipa concrete pump ke lokasi pengecoran.
- Pengecoran: Beton dialirkan ke area pengecoran dan diatur alirannya oleh operator.
- Penyelesaian: Setelah proses pengecoran selesai, bersihkan peralatan dan pastikan semua langkah kerja telah dilakukan dengan baik.
Atau simple nya bisa cara kerja dari concrete pump adalah
- Semen, kerikil, pasir dan air yang merupakan bahan dasar dari adukan semen diproses oleh truk molen.
- Hasil pencampuran dari truck molen tersebut akan didistribusikan ke dalam concrete pump hopper atau gerbong utama penyimpanan hasil adukan.
- Adukan beton tersebut akan dipompa oleh mesin hingga naik ke saluran pipa concrete pump.
- Beton tersebut akan dialirkan ke area pengecoran dan diatur alirannya oleh operator sesuai dengan daerah mana yang akan di cor.
Proses kerja concrete pump memungkinkan pengecoran menjadi lebih cepat, efisien, dan efektif, serta mengurangi risiko segregasi beton. Segresi sendiri adalah pemisahan dari berbagai bahan campuran beton, yaitu kecenderungan butir-butir kasar untuk lepas dari campuran beton.
Apa Saja Komponen Komponen Yang Ada Di Concrete Pump?
- Sistem Pompa Beton
a. Silinder Hydraulic: Silinder hidrolik adalah bagian yang memompa beton dari tempat pencampuran ke pipa pengecoran. Tekanan hidrolik dihasilkan untuk mendorong beton melalui sistem.
b. Pompa Piston atau Pompa Rotor: Pompa piston atau rotor digunakan untuk menciptakan tekanan yang memindahkan beton. Pompa ini berfungsi memompa beton dari hopper ke pipa pengecoran.
c. Hopper: Hopper adalah tempat di mana beton yang akan dipompa ditempatkan sebelum dipompa ke sistem. Hopper memiliki pintu yang dapat dibuka untuk memungkinkan beton masuk ke dalam silinder hidrolik.
2. Sistem Pengecoran Beton
- Pipa Pengecoran (Delivery Pipeline): Pipa ini adalah saluran melalui mana beton dipindahkan dari pompa ke lokasi pengecoran. Pipa ini dapat terbuat dari baja atau bahan yang fleksibel, tergantung pada jenis concrete pump.
- Nozzle: Nozzle atau ujung pipa adalah bagian akhir dari pipa pengecoran tempat beton keluar. Operator mengarahkan nozzle untuk menentukan lokasi dan pola pengecoran.
3. Sistem Penggerak dan kendali
- Mesin Penggerak: Mesin penggerak memberikan daya untuk menjalankan pompa hidrolik dan sistem mekanis lainnya pada concrete pump.
- Panel Kontrol: Panel kontrol adalah antarmuka yang digunakan oleh operator untuk mengontrol fungsi dan operasi concrete pump. Operator dapat mengontrol arah, kecepatan, dan tekanan beton.
4. Sistem Hidrolik
- Pompa Hidrolik: Pompa hidrolik menghasilkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk menggerakkan silinder hidrolik dan komponen hidrolik lainnya.
- Silinder Hidrolik: Silinder hidrolik bertanggung jawab untuk memompa beton melalui pipa pengecoran dengan mendorong piston atau rotor.
5. Struktur pendukung
- Chassis: Chassis atau kerangka adalah struktur dasar yang membawa dan menopang seluruh concrete pump. Chassis biasanya dipasang di atas truk untuk mobilitas.
- Outrigger: Digunakan untuk menjaga kestabilan concrete pump selama operasi. Ini dapat berupa kaki-kaki atau sistem stabilisasi lainnya.
6. Sistem Pendingin
- Sistem Pendingin: Beberapa concrete pump dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menjaga suhu mesin dan komponen hidrolik agar tetap dalam batas suhu yang aman.
7. Sistem Pemantauan dan Keamanan
- Sensor dan Pemantauan: Sensor dan sistem pemantauan digunakan untuk memantau tekanan, suhu, dan kondisi operasional lainnya pada concrete pump.
Dimana Pengaplikasian dari Concrete Pump?
- Konstruksi Gedung Tinggi
Concrete pump sangat umum digunakan dalam konstruksi gedung tinggi. Mampu mencapai ketinggian yang sulit dijangkau secara manual, concrete pump memungkinkan pengecoran beton pada berbagai tingkat dan area dalam gedung yang tinggi.
- Pembangunan Jembatan
Proyek pembangunan jembatan memerlukan pengecoran beton yang presisi untuk struktur yang kuat dan tahan lama. Concrete pump digunakan untuk mencapai area yang sulit dijangkau, seperti pondasi tiang atau elemen struktural tertentu.
- Proyek Infrastruktur
Dalam proyek – proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan, terowongan, dan bendungan, concrete pump digunakan untuk mengecor permukaan yang luas dan memastikan ketebalan dan kekuatan yang konsisten.
- Konstruksi Kolom dan Balok
Pada proyek-proyek bangunan konvensional, seperti konstruksi kolom dan balok, concrete pump membantu dalam pengecoran beton di area-area yang terbatas dan memberikan presisi yang diperlukan untuk struktur tersebut.
- Proyek Permukaan Horizontal
Pada proyek-proyek yang melibatkan pengecoran lantai, trotoar, dan permukaan horizontal lainnya, concrete pump digunakan untuk mendistribusikan beton secara merata dan cepat.
- Renovasi dan Pemeliharaan
Dalam proyek renovasi atau pemeliharaan, concrete pump dapat digunakan untuk mengganti atau memperbaiki bagian bangunan yang sulit dijangkau, seperti kolom atau dinding yang terletak di lokasi yang terbatas.
- Pengecoran Struktur Kompleks
Pada proyek-proyek yang melibatkan pengecoran struktur kompleks dengan bentuk yang rumit, concrete pump membantu dalam menangani tantangan pengecoran di area-area yang sulit diakses.
- Konstruksi Perumahan
Dalam konstruksi perumahan, terutama proyek-proyek dengan rumah-rumah bertingkat, concrete pump digunakan untuk pengecoran dinding dan struktur vertikal lainnya.
- Proyek Industri
Pada proyek-proyek industri, seperti pabrik atau fasilitas produksi, concrete pump membantu dalam pengecoran lantai dan struktur yang diperlukan untuk mendukung operasi industri.