Mengetahui Bahaya Penyakit Akibat Kerja: Penyebab, Dampak dan Pencegahan

Penyakit akibat kerja adalah kondisi kesehatan yang disebabkan atau diperburuk oleh lingkungan atau aktivitas yang ada di tempat kerja. Baik pengusaha maupun pekerja sangat memperhatikan bahaya penyakit akibat kerja dalam era industri modern yang semakin berkembang. Penyakit ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental karyawan, mulai dari gangguan pernapasan, masalah kulit, gangguan muskuloskeletal, hingga stres psikologis. Paparan radiasi, bahan kimia, kebisingan, getaran, atau tekanan psikososial adalah beberapa penyebabnya. Artikel ini membahas tentang apa saja penyakit yang diakibatkan oleh pekerja, penyebabnya dan bagaimana cara mengantisipasinya.

Apa yang Dimaksud Dengan Penyakit Akibat Kerja?

Menurut Permenakertrans No 1 tahun 1981 Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja yang akan mengakibatkan cacat atau gangguan pada bagian tubuh pekerja. Cacat total adalah ketika tenaga kerja tidak mampu bekerja sama sekali untuk waktu yang lama. Cacat sebagian adalah kehilangan atau tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk waktu yang lama. Penyakit akibat hubungan kerja (work related Disease) yang disebabkan, dipermudah, atau diperburuk oleh pekerjaan disebut. PENYAKIT AKIBAT KERJA.

Apa saja Jenis Penyakit Akibat Kerja yang Bisa Ditimbulkan?

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit akibat kerja yang biasa di timbulkan:

a. Asma

Asma yang dipicu oleh pekerjaan sering dialami oleh pekerja yang terpapar asap kimia, gas, dan debu. Gejala asma ini dapat memburuk saat bekerja dan membaik ketika libur. Pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, tukang kayu, dan tukang las berisiko mengalami asma karena pekerjaan mereka.

b. Penyakit Paru Kronis (Black Lung Disease)

    Penyakit paru kronis disebabkan oleh paparan debu mineral yang dapat membentuk jaringan parut di paru-paru. Gejala termasuk batuk kronis, sesak napas, dan nyeri dada. Penderita akan tetap mengalami keluhan meski tidak lagi terpapar pemicu, karena kerusakan paru-paru sudah menetap.

    c. Dermatitis Kontak

      Dermatitis kontak terjadi karena paparan zat kimia atau bahan lain yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Pekerja yang berhubungan langsung dengan bahan kimia atau bahan lain yang berpotensi menyebabkan iritasi kulit berisiko mengalami dermatitis kontak.

      d. Kanker

        Kanker dapat disebabkan oleh paparan zat karsinogenik di tempat kerja. Pekerja yang terpapar asap rokok, bahan kimia berbahaya, atau radiasi sinar X berisiko mengalami kanker.

        e. Gangguan Pendengaran

          Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh paparan suara bising yang berlebihan di tempat kerja. Pekerja yang bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi suara bising berisiko mengalami gangguan pendengaran.

          f. Gangguan Mental

            Gangguan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan dapat disebabkan oleh pekerjaan yang berat, tekanan waktu, dan lingkungan kerja yang tidak nyaman. Pekerja yang mengalami tekanan psikis berisiko mengalami gangguan mental.

            Dalam permenakertrans no 1 tahun 1981 ada daftar penyakit akibat kerja yang harus dilaporkan, berikut in adalah penyakitya:

            Nama Penyakit
            PneukoniosisPenyakit-penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh benzene atau homolog yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh radiasi yang mengion.
            Penyakit-penyakit paru-paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu dan logam keras.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-persenyawaan yang beracunPenyakit-penyakit yang disebabkan oleh derivatederivat nitro dan animo dari benzene atau homologhomolog yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologis yang tidak termasuk golongan penyakit akibat kerja lainnya.
            Penyakit paru-paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, hennep, dan sisal (bissinosis).Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester-ester lain asam nitrat.Kanker kulit epiteliome primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasen atau persenyawaan-persenyawaan produk-produk atau residu-residu dari zat-zat ini.
            Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab penyebab sensitisasi dan zat-zat perangsang yang dikenal dan berada dalam proses pekerjaan.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air raksa atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan alkohol-alkohol atau ketonKanker paru-paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
            Alveolitis allergis dengan penyebab faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu-debu organik.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh timah hitam atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia seperti: karbon monoksida, hidrogen sianida atau derivate-derivat yang beracun, hidrogen sulfida.Penyakit-penyakit infeksi atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau suhu rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi.
            Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh flour atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau suhu rndah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi.
            Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang, persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi). 
            Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh derivatederivat halogen dari persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih. 

            Bagaimana Cara Mengantisipasi Penyakit Akibat Kerja?

            Mengantisipasi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang efektif. Berikut adalah beberapa cara untuk mengantisipasi PAK:

            1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala

              Pemeriksaan kesehatan berkala merupakan hal wajib di sebuah industri. Ini membantu mendeteksi gejala awal penyakit sebelum menjadi lebih parah.

              2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

                Menggunakan APD seperti masker, sarung tangan, dan pelindung mata dapat mengurangi paparan zat kimia dan partikulat yang berbahaya.

                3. Pengelolaan Lingkungan Kerja

                  Membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan mengurangi suara bising, temperatur tinggi, dan radiasi sinar elektromagnetik.

                  4. Penggunaan Teknologi yang Lebih Baik

                    Menggunakan teknologi yang lebih baik dan lebih aman dapat mengurangi risiko paparan zat kimia dan partikulat.

                    5. Pendidikan dan Pelatihan

                      Melakukan pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk pekerja dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang bahaya yang mungkin dihadapi.

                      6. Pengawasan dan Monitoring

                        Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pekerja untuk memastikan bahwa mereka menggunakan APD dan mengikuti prosedur keselamatan yang benar.

                        7. Pengembangan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

                          Mengembangkan SMK3 yang efektif dapat membantu mengidentifikasi dan mengurangi risiko PAK. SMK3 meliputi pemeriksaan lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan pekerja, dan pelatihan keselamatan

                          Kesimpulan:

                          Penyakit akibat kerja adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan dan pekerja itu sendiri. Dengan memahami penyebab, efek, dan strategi pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat. Untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan menjaga kesehatan pekerja serta membuat dan mematuhi prosedur pencegahan adalah salah satu cara yang sangat penting.

                          Similar Posts

                          Leave a Reply

                          Your email address will not be published. Required fields are marked *