Mengenal Tentang Sick Building Syndrome
Dalam bidang kesehatan dan lingkungan, Sick Building Syndrome (SBS) menjadi masalah yang mendapat perhatian khusus, terutama seiring dengan meningkatnya jumlah bangunan modern dengan sistem ventilasi yang kompleks. SBS adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana orang yang tinggal atau bekerja di sebuah bangunan mengalami berbagai gejala kesehatan tanpa alasan medis yang jelas, yang seringkali dikaitkan dengan kualitas udara dalam ruangan yang buruk. Dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan dalam ruangan yang sehat, artikel ini akan menguraikan secara menyeluruh penyebab, gejala, dan metode untuk menangani dan mencegah SBS.
Apa sih Sick Building Syndrome Itu?
Sick Building Syndrome (SBS) adalah suatu kondisi di mana penghuni gedung atau bangunan mengalami gejala kesehatan dan ketidaknyamanan yang tidak terkait dengan penyakit tertentu. Gejala ini biasanya muncul karena waktu yang dihabiskan di dalam bangunan dan dapat berkurang atau hilang setelah meninggalkan gedung tersebut.
Apa saja Penyebab dari Sick Building Syndrome?
Sick Building Syndrome (SBS) memiliki beberapa penyebab yang dapat mempengaruhi kualitas udara dan kenyamanan lingkungan dalam bangunan. Berikut adalah beberapa penyebab utama SBS:
1. Kelembaban Berlebih
Kelembaban yang tidak terkontrol di tempat kerja dapat menyebabkan kondisi yang buruk untuk kualitas udara, termasuk pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit dan akumulasi kontaminan kimiawi.
2. Sistem HVAC yang Tidak Efisien
Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang tidak bekerja secara efisien dapat menyebabkan masalah kelembapan, yang dapat menurunkan kinerja sistem dan membuatnya tidak mampu menghilangkan cukup kelembapan dari udara.
3. Ventilasi yang Buruk
Ventilasi yang tidak cukup atau tidak efektif dapat menyebabkan udara dalam ruangan menjadi stagnan, meningkatkan risiko pertumbuhan mikroorganisme dan kontaminan kimiawi.
4. Pencahayaan dan Suhu
Pencahayaan yang tidak nyaman dan suhu yang tidak tepat dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuni bangunan.
5. Kebisingan
Kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan, serta mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan.
6. Masa Kerja
Masa kerja yang lama dalam lingkungan yang tidak nyaman juga dapat meningkatkan risiko gejala SBS.
Apa saja Gejala Seseorang yang Terkena Sick Building Syndrome?
Gejala Sick Building Syndrome (SBS) dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang dialami oleh seseorang yang terkena SBS adalah:
a. Iritasi Mata : Sensasi mata yang tidak nyaman atau peradangan mata.
b. Kulit Kering dan Gatal :Kulit yang kering dan gatal-gatal, terutama di daerah yang terpapar udara kering atau berdebu.
c. Sakit Kepala : Sakit kepala yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas.
d. Batuk dan Pilek : Gejala pernapasan seperti batuk dan pilek, yang dapat disebabkan oleh udara yang tidak bersih atau berdebu.
e. Iritasi Hidung dan Tenggorokan : Iritasi hidung dan tenggorokan yang menyebabkan perasaan tidak nyaman.
f. Pusing dan Kliyengan : Pusing atau gejala “kliyengan” yang dapat disebabkan oleh perubahan suhu atau kelembaban yang tidak stabil.
g. Kesulitan Berkonsentrasi : Kesulitan berkonsentrasi dan merasa pelupa.
h. Mual dan Kelelahan : Mual dan kelelahan yang berlebihan tanpa alasan yang jelas.
i. Sensitivitas Terhadap Bau : Sensitivitas terhadap bau yang tidak biasa, seperti bau kimia atau bau asap.
j. Demam dan Menggigil : Demam dan menggigil, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau reaksi alergi.
Bagaimana Metode Untuk Mengatasi Sick Building Syndrome?
Mengatasi Sick Building Syndrome (SBS) melibatkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas udara dalam ruangan. Berikut adalah beberapa metode yang efektif:
1. Mengidentifikasi dan Mengatasi Penyebab Utama
- Pengukuran Kualitas Udara
Lakukan pengukuran suhu, kelembaban, dan konsentrasi udara untuk mengetahui kondisi udara dalam ruangan.
- Penggunaan Sistem HVAC yang Efisien
Pastikan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) bekerja dengan baik untuk mengatur suhu dan kelembaban.
- Pembersihan Rutin
Lakukan pembersihan rutin bangunan untuk menghilangkan partikulat dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan gejala SBS.
2. Mengurangi Kebisingan dan Bau
- Penggunaan Filter Udara: Gunakan filter udara yang efektif untuk mengurangi kebisingan dan bau yang tidak diinginkan.
- Mengurangi Kebisingan: Pastikan kebisingan di dalam ruangan minimal dengan menggunakan perangkat pengurang kebisingan.
3. Mengoptimalkan Ventilasi
- Menggunakan Ventilasi yang Baik: Pastikan ventilasi dalam ruangan cukup untuk menghilangkan udara stagnan dan menggantinya dengan udara segar.
- Menggunakan Sistem Ventilasi Aktif: Gunakan sistem ventilasi aktif seperti impingement sampling untuk mengukur kualitas udara dalam ruangan.
Kesimpulan
Sick Building Syndrome adalah penyakit yang serius yang dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas orang yang terkena penyakit ini. Risiko SBS dapat diminimalkan dengan memahami penyebab dan gejalanya. Penting bagi penghuni dan pengelola gedung untuk bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.