Inilah 5 Cara (Metode) yang Harus Diketahui
Kebakaran adalah salah satu bencana yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, menimbulkan kerugian besar baik dalam bentuk nyawa maupun materi. Akibatnya, sangat penting bagi semua orang untuk memahami cara yang tepat untuk memadamkan api untuk melindungi diri sendiri dan orang lain serta mencegah api menyebar lebih luas. Artikel ini akan membahas lima teknik memadamkan api yang benar yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi untuk menangani kebakaran dengan aman dan efektif.
Apa yang Dimaksud Dengan Kebakaran?
Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen (sebagai contoh) yang menghasilkan panas, nyala api, cahaya, asap, uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, atau produk dan efek lainnya. Menurut sumber lain kebakaran sendiri adalah Kebakaran adalah suatu nyala api yang tidak terkendali, tidak diinginkan, dan dapat menimbulkan kerugian baik harta benda maupun nyawa.
Apa Saja Faktor – Faktor yang Bisa Menyebabkan Kebakaran?
Kebakaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Korsleting listrik atau permasalahan arus listrik yang dapat menyebabkan kebakaran kelas C.
- Percikan api dari rokok, kompor gas, lilin, atau korek api yang dapat menyebabkan kebakaran kelas A.
- Bahan mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, atau alkohol yang dapat menyebabkan kebakaran kelas B.
- Faktor alam seperti petir atau suhu tinggi yang dapat menyebabkan kebakaran.
- Kelalaian manusia seperti membakar sampah atau tidak mematikan kompor yang dapat menyebabkan kebakaran.
Bagaimana Cara Memadamkan Api/Kebakaran?
Pada dasarnya, pemadaman api atau kebakaran berarti menghentikan mata rantai segitiga api, seperti menghilangkan bahan bakar, membuang panas, atau oksigen. Ada beberapa cara untuk memadamkan kebakaran, seperti:
Berikut ini adalah beberapa metode pemadaman kebakaran:
- Smothering (menghilangkan oksigen)
- Cooling (pendinginan)
- Starvation (menghilangkan bahan bakar)
- Dilusion (Dilusi)
- Breaking Chain Reaction
Berikut ini adalah penjelasan lengkap nya mengenai metode atau teknik pemadaman api:
1. Metode Smothering
Metode ini adalah salah satu prinsip pemadaman yng efektif untuk kebakaran – kebakaran kecil seperti kebakaran di alat masak di dapur dan pemadaman api awal dengan APAR CO2. Prinsip dasar dari metode smoothering ini adalah menutup unsur oksigen sebagai salah satu unsur yang menyebabkan kebakaran, Pemadaman kompor dengan menutup kompor yang terbakar juga dapat menggunakan fire blanket dengan tujuan untuk menghilangkan salah satu unsur dari ketiga unsur yaitu oksigen. Beberapa jenis kebakaran tidak dapat dengan mudah dipadamkan dengan metode ini, contohnya seperti kebakaran bahan plastik (cellulose nitrate), logam (titanium) dan bahan bakar tertentu yang terbakarnya tidak tergantung pada adanya oksigen dari luar.
2. Metode Cooling
Metode pemadaman kebakaran dengan cara pendinginan ini bisa dilakukan dalam operasi pemadaman yang difensive atau offensive. Metode ini sangat di sarankan untuk penggunaan Penurunan suhu bahan bakar yang terbakar sehingga tidak mencapai suhu nyala, Media yang digunakan pada pendinginan ini murah dan mudah didapatkan disekitar. Tingkat penyerapan anas sangat tinggo dari media pemadaman lainnya. Selain itu, dalam kasus kebakaran listrik, tidak selalu disarankan untuk menggunakan metode pendinginan dengan air karena air dapat berfungsi sebagai konduktor listrik, meningkatkan kemungkinan Anda tersengat listrik.
3. Metode Starvation
Metode memisahkan atau memutus rantai bahan bakar sangat efektif, parktis dan berhasil dalam beberapa kasus kebakaran. Metode pemisahan bahan bakar meliputi:
- Menutup Kran Supply Bahan Bakar Cair.
- Memompa atau menyedot keluar bahan bakar yang ada dalam tangki.
- Memindahkan Bahan Bakar yang belum terbakar.
4. Metode Dilusi
Dilusi adalah teknk pemadaman dengan cara melakukan pengenceran oksigen pada area yang terbakar menggunakan gas inert. Gas inert sendiri adalah gas yang cenderung tidak reaktif secara kimia dengan zat – zat lain sehingga tidak mudah untuk membentuk senyawa kimia. Contoh dari metode ini adalah dengan menyemprotkan apar tipe Co2 pada daerah yang terbakar, tujuannya adalah untuk mengahalngi unsur )2 yang bisa menyalakan api.
5. Metode Breaking Chain Reaction
Memutus reaksi rantai adalah metode pemadaman api yang efektif untuk menghentikan proses pembakaran. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang metode ini:
Prinsip dasarreaksi rantai kimia terjadi ketika oksigen bereaksi dengan bahan bakar, menghasilkan nyala api. Untuk memadamkan api, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memecah rantai reaksi kimia yang menyokong pembakaran tersebut. Cara Pemadaman adalah dengan menggunakan Bahan Tertentu:
- Bahan Kimia Kering: Bahan seperti halon dapat digunakan untuk mengikat radikal bebas yang memicu rantai reaksi api. Namun, penggunaan halon saat ini dibatasi karena dapat menimbulkan efek rumah kaca.
- Bahan Kimia Lain: Bahan kimia lain seperti hidrokarbon terhalogenasi juga dapat digunakan untuk memecah rantai reaksi kimia.
Adapun beberapa tipe kebakaran dan cara pencegahannya:
- Kebakaran Kelas A
Penyebab: Benda padat non logam seperti kayu, kain, plastik, dan lain-lain.
Cara Pencegahan:
Jauhkan benda dari api.
Gunakan penutup api untuk memadamkan api kecil.
Pastikan tidak ada benda padat non logam yang terbakar.
Cara Pemadaman:
- Air
- Lumpur
- Foam (busa)
- Pasir
- Tepung pemadam
- Kebakaran Kelas B
Penyebab:
Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar seperti kerosine, solar, bensin, LPG/LNG, dan minyak goreng.
Cara Pencegahan:
- Simpan bahan bakar dengan aman.
- Jangan meninggalkan api unggun atau sumber panas tanpa pengawasan.
- Tepung pemadam (dry powder)
- Busa (foam)
- Air bertekanan halus (spray/kabut).
Cara Pemadaman:
- Tepung pemadam (dry powder)
- Busa (foam)
- Air bertekanan halus (spray/kabut).
- Kebakaran Kelas C
Penyebab:
Instalasi listrik bertegangan seperti breaker listrik dan alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik.
Cara Pencegahan:
- Periksa instalasi listrik secara teratur.
- Hindari penggunaan alat listrik yang rusak.
Cara Pemadaman:
Jangan menggunakan air atau busa karena dapat menjadi penghantar listrik.
Gunakan pemadam kering seperti tepung pemadam atau karbon dioksida (CO2).
- Kebakaran Kelas D
Penyebab:
Benda-benda logam seperti potasium, titanium, dan lain-lain.
Cara Pencegahan:
- Simpan logam dengan aman.
- Jangan meninggalkan logam yang terbuka di tempat yang tidak aman.
Cara Pemadaman:
- Pasir halus dan kering.
- Powder khusus.
- Kebakaran Kelas K
Penyebab:
Konsentrasi lemak yang tinggi, biasanya terjadi di dapur.
Cara Pencegahan:
- Berhati-hati saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lemak dan minyak masakan.
- Pastikan tidak ada sumber panas yang tidak terkendali.
Cara Pemadaman:
Media kering seperti tepung pemadam dan air bertekanan halus (spray/kabut).
Kesimpulan
Memadamkan api membutuhkan pemahaman tentang jenis api yang dihadapi dan metode pemadamannya yang tepat. Mengetahui metode yang tepat dapat mencegah kebakaran menyebar dan menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Selain itu, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan tidak panik saat menghadapi api. Jika api terlalu besar untuk ditangani, segera hubungi pemadam kebakaran.