Kecelakaan Kerja pada Furnace: Risiko dan Pencegahannya
Pada artikel kali ini kita akan membahas kecelakaan kerja pada furnance. Furnace, mesin yang digunakan untuk menghasilkan suhu tinggi dalam berbagai aplikasi, memiliki potensi bahaya yang signifikan jika tidak dioperasikan dengan benar. Kecelakaan kerja yang terkait dengan furnace dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan keselamatan pekerja serta menyebabkan kerugian perusahaan. Dalam artikel ini, kami akan membahas kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada furnace dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga keselamatan di tempat kerja. Artikel kali ini akan membahas tentang apa saja potensi kecelakaan kerja pada furnance dan bagaimana cara pencegahan kecelakaan pada furnance. Bagaimana penjelasannya simak terus artikel berikut ini.
Apa Saja Potensi Kecelakaan Kerja pada Furnance?
Kecelakaan kerja tidak pernah memandang siapa, kapan dan dimana, sebagai seorang pekerja kita harus selalu waspada terhadap kecelakaan kerja yang selalu bisa terjadi dimana pun, berikut ini adalah potensi bahaya dan kecelakaan kerja pada proses pengerjaan furnance:
Jika menurut ISO 12100:2011 [3] identifikasi bahaya pada furnance adalah
Berikut adalah penjelasannya
1. Kebakaran dan Letupan
2. Paparan panas dan suhu tinggi
3. Kecelakaan material
3. Keracunan gas
Bagaimana Upaya Pencegahan Kecelakaan Pada Furnance?
Keselamatan di tempat kerja adalah prioritas utama dan berbagai tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja pada furnance, adapun beberapa upaya dalam mencegah kecelakaan pada furnance adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti pelatihan dan pendidikan
Pentingnya mengkuti pelatihan adalah untuk mengetahui bagaimana Standar Operasional Prosedur dalam pengerjaan pada furnance dan juga dapat mengindetifikasi kecelakaan kerja yang ada di lingkungan kerja serta pencegahannya
2. Perencanaan keselamatan
3. Perawatan rutin
Lakukanlah perawatan rutin pada furnance dan juga furnance tersebut harus di inspeksi oleh tenaga ahli yang sudah memiliki kompeten pada bidangnya minimal 1 tahun sekali untuk dilaporkan ke pihak yang terkait
4. Penggunaan peralatan pelindung diri
Pastikan semua pekerja yang ada di area atau sekitar pengerjaan furnance menggunakan Alat Pelindung Diri dengan semestinya dan pihak perusahaan wajib untuk mnyediakan alat pelindung diri yang sesuai
5. Memonitor gas pembuangan dan memperhatikan ventilasi udara
Gunakanlah alat deteksi gas untuk memantau kebocoran dan pastikan sistem vantilasi berfungsi dengan baik agar para pekerja dapat dengan aman bekerja di area furnance
6. Pelaporan Accident dan near miss
Fungsi daripada laporan ini adalah untuk segera melaporkan kecelakaan atau nearmiss sehingga pihak manajemen dapat mengambil tindakan agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali
7. Memanajemen beban kerja dan tingkat stress pada tempat kerja
Mengurangi tingkat stress dan tekanan dilingkungan kerja dapat membantu mencegah kegagalan manusia yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja akibat human error, dan pihak manajemen harus terus berinovasi untuk mencari cara dan solusi agar para pekerja tidak mengalami stress dan beban yang berlebih pada tempat kerja
8. Investigasi kecelakaan
Setiap kecelakaan harus diselidiki secara menyeluruh untuk mengindentifikasi penyebab dan mencegah kejaidan serupa kedepannya.
- https://himatekkim.ulm.ac.id/id/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-pengantar-kecelakaan-kerja-di-laboratorium/ (penanggulangan)
- https://damkar.bandaacehkota.go.id/2020/07/14/3-upaya-pencegahan-kecelakaan-kerja/
Bahan ajar PTP (Tanur)