Mengenal Tentang Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Dan Juga Pasif

Kebakaran adalah salah satu bencana yang dapat menyebabkan kerugian material dan korban jiwa yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi setiap bangunan, baik itu rumah tinggal, perkantoran, industri, atau fasilitas publik, untuk memiliki sistem proteksi kebakaran yang memadai. Dua kategori utama sistem proteksi kebakaran adalah yang aktif dan pasif, dan keduanya bekerja sama untuk memberikan perlindungan terbaik terhadap kebakaran.

Apa itu Sistem Proteksi Kebakaran?

Sistem perlindungan kebakaran terdiri dari peralatan, perlengkapan dan sarana yang digunakan untuk mencegah dan mengontrol kebakaran pada bangunan, gedung dan lingkungan. Ada dua jenis sistem perlindungan kebakaran: perlindungan kebakaran aktif dan perlindungan kebakaran pasif. Berikut adalah penjelasannya.

a. Sistem Kebakaran Aktif

Sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis, sistem pemadam kebakaran berbasis air seperti springkler, pipa tegak dan selang kebakaran, serta sistem pemadam kebakaran berbasis bahan kimia, seperti APAR dan pemadam khusus.

b. Sistem Kebakaran Pasif

Sistem proteksi kebakaran yang terbentuk atau terbangun melalui pengaturan penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan.

Apa Saja Yang Termasuk Ke Dalam Sistem Kebakaran Pasif?

Berikut ini adalah beberapa sistem kebakaran pasif:

1. Sistem Detektor

Smoke Detector juga disebut sebagai detektor asap adalah sistem yang terdiri dari alat yang mendeteksi asap dan biasanya dipasang di kantor, pabrik, rumah, bengkel dan tempat lain yang rentan terhadap asap untuk mencegah kebakaran. Detektor asap biasanya dipasang di sistem proteksi kebakaran untuk mendeteksi asap yang berlebihan dan berpotensi memicu kebakaran.

2. Alarm

Sistem alarm kebakaran, juga dikenal sebagai fire alarm, adalah sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran pada sebuah bangunan, terutama untuk bangunan yang memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran.

3. APAR

Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat yang berfungsi untuk memadamkan api kecil. APAR memiliki fungsi yang sangat penting sebagai proteksi awal untuk menghadapi kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. APAR ini mempunyai beberapa jenis yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, berikut ini adalah beberapa jenis APAR yang biasa digunakan:

– APAR Air/Water

Menggunakan air dengan tekanan tinggi untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan – bahan padat non logam seperti kertas, kain, karet dan lain – lain

– APAR Busa/Foam

APAR ini menggunakan bahan dasar Busa yang disemburkan keluar untuk menutupi bahan yang terbakar sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. Pemadaman APAR ini berfungsi untuk memutuskan penyalaan api. APAR ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan – bahan padat non logam (kelas A dan B)

– APAR dengan serbuk kimia /Dry Chemical Powder

Menggunakan serbuk kering kimia yang menyelimuti bahan yang terbakar, melepaskan oksigen, komponen penting dalam kebakaran. APAR ini efektif dan serbaguna untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran (A, B, dan C).

– APAR Carbon Dioxide (CO2)

Mengandalkan karbon dioksida (CO2) sebagai bahan bakar. APAR ini sangat cocok untuk kebakaran Kelas B dan Kelas C, yang disebabkan oleh bahan cair yang mudah terbakar dan instalasi listrik yang bertegangan.

4. Hidran

Hidran adalah sebuah alat atau terminal penghubung yang digunakan untuk memasok air dalam situasi darurat saat terjadi kebakaran. Hidran biasanya dipasang di atas tanah dan menyediakan akses pasokan air untuk tujuan memadamkan kebakaran.

5. Sprinkle

Sistem penyiraman air otomatis yang digunakan untuk memadamkan api di bangunan. Sprinkler ini terhubung ke sistem perpipaan dan terhubung ke suplai air. Dengan demikian, debit air keluar dengan segera ketika air raksa pecah, sensor yang sensitif akan terhubung dan mendeteksi suhu panas yang dihasilkan oleh kebakaran.

6. Heat Detector

Heat detector adalah alat pendeteksi suhu yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebakaran di dalam bangunan. Jenis heat detector yang umum digunakan adalah:

  • Rate of Rise (ROR) Heat Detector: Mendeteksi laju kenaikan suhu dan mengirim sinyal apabila suhu meningkat dengan cepat.
  • Fixed Temperature Heat Detector: Mendeteksi suhu yang telah ditentukan dan mengirim sinyal apabila suhu mencapai batas yang telah ditetapkan.

7. Fire ball extiungisher

Fireball Fire Extinguisher adalah alat pemadam kebakaran berbentuk bola yang dapat secara otomatis menyemburkan serbuk pemadam ketika suhu mencapai 70 derajat Celsius.

Jika kita sudah mengetahui apa itu sistem kebakaran aktif, selanjutnya kita akan mengetahui apa yang di maksud dengan sistem proteksi kebakaran pasif. Perbedaannya dengan sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem kebakaran pasif ini tidak berhubungan langsung dengan peringantan maupun penanggulangan kebakaran, tetapi diterapkan melalui pengaturan yang dipasang pada bangunan – bangunan sehingga dapat mendukung upaya penanggulangan kebakaran yang akan terjadi. Berikut ini adalah sistem proteksi kebakaran pasif:

a. Tangga Darurat

Tangga darurat digunakan dalam situasi darurat seperti bencana alam. Mereka dibuat dengan bahan yang tidak mudah terbakar dan memiliki dimensi yang diukur dalam arah lintasan yang sama dengan lebar tangga. Ada dua jenis tangga darurat yang diperlukan untuk keperluan umum dan khusus.

b. Pintu tahan api

Pintu tahan api adalah pintu yang dibuat dengan material besi dengan tebal 1,5 hingga 2 milimeter dan dilengkapi dengan rockwool dengan kepadatan 100 hingga 120 kg/m3 di dalamnya. Pintu tahan api sangat penting untuk keselamatan bangunan, terutama saat terjadi kebakaran, karena mereka memberikan waktu bagi penghuni untuk berlindung dari api selama 120 menit.

c. Kompartement

Bangunan kompartemen adalah sebuah bangunan yang didesain untuk menahan panas, asap, dan api dalam periode waktu tertentu. Bangunan ini biasanya dibuat dengan material yang tahan api dan memiliki sistem penahan api yang efektif.

d. Jendela Tahan Api

Jendela tahan api adalah jenis jendela yang digunakan untuk isolasi dan ventilasi kebakaran, yang dapat mencegah penyebaran api dan menjamin kelancaran jalur evakuasi.

e. Segel Tahan Api (Fire Stopping)

Bahan yang digunakan untuk menutup celah di dinding, lantai, dan plafon yang dapat memungkinkan penyebaran api dan asap, seperti busa tahan api, sealant, atau bantal tahan api.

Apa Saja Manfaat Menggunakan Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Dan Pasif?

Berikut ini adalah beberapa manfaat ketika menggunakan proteksi kebakaran aktif :

a. Cepat Tanggap dalam Situasi Darurat

Sistem proteksi kebakaran aktif dilengkapi dengan alat-alat seperti sprinkler dan alarm yang langsung aktif ketika terdeteksi adanya api. Jadi, tidak perlu menunggu lama, sistem ini langsung kerja keras untuk memadamkan api saat tengah terjadi kebakaran.

b. Mengurangi Resiko Kerusakan Besar

Dengan adanya sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif, api bisa diatasi sebelum meluas, loh Sehingga, kerusakan yang terjadi bisa kamu minimalisir

c. Meningkatkan Keselamatan

Sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap api, sehingga meningkatkan keselamatan penghuni bangunan

d. Meningkatkan Nilai Properti

Sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif dapat meningkatkan nilai properti dengan memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan kebakaran.

Berikut ini adalah beberapa manfaat ketika menggunakan proteksi kebakaran Pasif:

  • Mencegah bangunan runtuh karena kebakaran
  • Meminimalisir intensitas kebakaran.
  • Menjamin gedung untuk tetap berfungsi ketika ada kejadian berbahaya, setidaknya berfungsi ketika orang orang didalamnya menyelamatkan diri.
  • Melindungi keselamatan petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api.

Kesimpulan:

Sistem proteksi kebakaran adalah sistem yang dirancang untuk mencegah dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran. Sistem proteksi kebakaran terdiri dari dua jenis, yaitu sistem proteksi kebakaran aktif dan sistem proteksi kebakaran pasif. sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan secara cermat sebelum memilih sistem proteksi kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja Garuda Crew.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *