Mengurangi Resiko Tersengat Listrik di Tempat Kerja Dengan Menerapkan Pedoman K3

Di Indonesia, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangatlah penting untuk diterapkan. Namun, seringkali ada ancaman tak terlihat yang dapat mengancam keselamatan pekerja, salah satunya adalah bahaya tersengat listrik di tempat kerja. Risiko ini harus diminimalisir dengan serius untuk mencegah kecelakaan fatal. Dalam artikel ini, kami akan membahas ancaman tersebut secara menyeluruh, termasuk faktor penyebabnya, dampaknya, dan tindakan yang dapat diambil untuk mencegahnya.

Apa itu Tersengat Tegangan Lsitrik?

Tersengat listrik adalah ketika kulit atau tubuh terkena aliran listrik. Ini biasanya terjadi ketika kulit atau tubuh bersentuhan dengan stop kontak, mesin atau alat beraliran listrik. Kondisi ini dapat mengakibatkan luka bakar, gangguan penglihatan, pendengaran, atau bicara, kejang, nyeri dan keram otot bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk menangani korban tersengat listrik, tindakan yang tepat harus diambil, termasuk mematikan sumber listrik, menghindari kontak dengan korban dan memindahkan mereka ke tempat yang aman. Korban harus segera diberikan teknik CPR (cardiopulmonary resuscitation) jika mereka tidak bernapas.

Apa Saja yang Menyebabkan Seorang Bisa Tersengat Listrik?

Beberapa alasan mengapa seseorang dapat tersengat listrik adalah sebagai berikut:

1. Bersentuhan dengan peralatan listrik yang memiliki kabel terbuka

2. Bersentuhan tidak disengaja dengan sumber listrik

3. Kabel, instalasi atau sambungan yang rusak dan tidak terisolasi.

4. Kontak tidak sengaja dengan kabel saluran listrik yang putus dan masih menempel pada tiang

5. Kontak dengan peralatan elektronik atau alat-alat listrik yang rusak atau tidak terlindung.

6. Kegagalan dalam mengikuti prosedur keselamatan Lockout/Tagout (LOTO).

7. Sambaran dari petir

Faktor – faktor ini adalah salah satu penyebab kenapa seseorang dapat mengalami tersengat listrik dan setiap sengatan dapat menimbulkan keparahan cedera yang bervariasi sesuai dengan jenis dan lamanya sengatan listrik yang berlangsung.

Apa saja Dampak yang Ditimbulkan Seseorang Ketika Tersingat Listrik?

Gejala yang dapat terjadi akibat sengatan listrik berbeda-beda tergantung pada seberapa parah sengatan listrik tersebut. Beberapa gejala yang dapat terjadi akibat sengatan listrik termasuk:

  • Kehilangan kesadaran

Tersengat listrik dapat menyebabkan hilangnya kesadaran karena arus listrik yang melalui tubuh dapat mengganggu sistem saraf dan fungsi jantung. Tersengat listrik juga dapat memengaruhi irama jantung dengan mengganggu sinyal yang dikirimkan oleh sistem saraf ke otak.

  • Sengatan listrik juga dapat menyebabkan sindrom compartment

Sindrom kompartemen adalah ketika ada peningkatan tekanan di dalam otot. Peningkatan tekanan ini dapat menghambat pasokan darah ke saraf dan otot. Sindrom kompartemen yang muncul secara mendadak adalah kondisi gawat darurat yang memerlukan pengobatan segera.

  • Kejang otot

Kejang otot adalah ketika satu atau lebih otot secara bersamaan tiba-tiba dan tidak terkendali menegang atau berkontraksi. Kejang otot dapat menyebabkan otot kencang, kaku, atau sakit.

  • Kematian

Dalam kasus yang ekstrim, tersengat listrik dapat menyebabkan kematian. Arus listrik yang cukup kuat dapat mengganggu fungsi jantung atau sistem saraf, menyebabkan kematian mendadak.

  • Mati rasa atau kesemutan

Kesemutan atau mati rasa adalah sensasi aneh atau tidak nyaman yang terjadi pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, atau wajah. Sensasi ini dapat seperti terbakar, gatal, mati rasa, atau seperti jarum tertusuk.

  • Masalah pernapasan

Tersengat listrik dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, terutama jika arus listrik yang mengalir melalui tubuh mengganggu fungsi otot pernapasan atau mempengaruhi sistem saraf pusat. Sakit kepala

  • Luka bakar

Tersengat listrik dapat menyebabkan luka bakar, terutama jika arus listrik melewati tubuh dengan kuat atau kontak terjadi dalam waktu yang lama.

  • Kejang

Tersengat listrik yang kuat atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kejang. Kejang adalah respons otot yang tidak terkontrol terhadap stimulus yang kuat atau perubahan besar dalam aktivitas elektrik otak. Ketika tubuh tersengat listrik, sinyal elektrik yang tidak teratur dapat menyebar ke otot-otot tubuh, menyebabkan kejang.

  • Detak jantung tidak teratur.

Ini terjadi ketika otot membengkak karena sengatan listrik. Hal ini dapat menekan arteri dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada akhirnya. Setelah sengatan listrik, perhatikan lengan dan kaki Anda karena sindrom kompartemen mungkin tidak langsung terlihat.

Apa saja Langkah – Langkah Pencegahan Tersengat Listrik di Temapt Kerja?

Untuk mengurangi risiko tersengat listrik di tempat kerja, langkah-langkah pencegahan yang tepat harus diimplementasikan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Pemeriksaan Rutin Peralatan Kerja

Melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan kerja untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan. Peralatan yang rusak atau tidak terawat harus segera diperbaiki atau diganti.

2. Pelatihan K3

Memberikan pelatihan K3 secara berkala kepada seluruh pekerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan bahaya tersengat listrik serta cara menghindarinya.

3. Penggunaan Perlengkapan Pelindung

Memastikan pekerja menggunakan perlengkapan pelindung seperti sarung tangan karet atau sepatu anti-statis yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

4. Penandaan yang Jelas

Menandai area-area yang berpotensi bahaya tersengat listrik dengan jelas agar pekerja dapat menghindarinya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

5. Pemeliharaan Lingkungan Kerja

Menjaga lingkungan kerja tetap kering dan bersih serta memastikan instalasi listrik terlindungi dengan baik untuk mengurangi risiko tersengat listrik.

Kesimpulan

Tersengat listrik merupakan ancaman serius bagi pekerja yang dapat menyebabkan cedera parah atau bahkan kematian. Untuk mengurangi risiko tersebut, tindakan pencegahan yang efektif harus dilakukan secara teratur. Ini mencakup menjaga peralatan kerja tetap dalam kondisi baik, memberikan pelatihan kesehatan dan keselamatan (K3) yang rutin, dan menjaga lingkungan tempat kerja aman dari potensi bahaya tersengat listrik. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dapat ditingkatkan secara signifikan di Indonesia.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *